Kilang Minyak Lepas Pantai

Keren ini kilang minyak, sambil lihat pemandangan laut bisa juga mancing di situ ya.

Kilang Minyak Pada Waktu Malam Hari

Kilang Jamnagar adalah penyulingan minyak mentah sektor swasta yang dimiliki oleh Reliance Industries Limited (RIL) di Jamnagar, India.Ini adalah kilang minyak dengan wilayah penghijauan terbesar di dunia.

Kilang Minyak di India

Wah, Besar sekali kilang minyak ini, siapa yang punya ? Saya ga sih? Amin.

Saudi Arabian Oil Company is number 1

Ini dia perusahaan minyak terbesar di dunia, cadangan minyak di timur tengah emang paling besar, wajar aja posisi 5 besar di perusahaan minyak terbesar di dunia dipegang oleh timur tengah.

I Love Indonesia

Pertamina sebenarnya bisa menempati urutan 10 besar di dunia, kalau saja perusahaan asing yg ada di Indonesia ini kita singkirkan. Semoga aja Pertamina dapat menduduki cadangan minyak di Indonesia secara keseluruhan, *(NGAREP), AMIN.

Sabtu, 02 Juli 2011

Sekilas tentang Peralatan Pemboran

Alat – alat pemboran

Drilling string atau sering disebut rangkaian pemboran adalah serangkaian peralatan yang disususn sedemikian rupa, sehingga merupakan batang bor, seluruh peralatan ini mempunyai lubang dibagian dalamnya yang memungkinkan untuk melakukan sirkulasi fluida atau mud.
Bagian ujung terbawah dari rangkaian pemboran adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus batuan, sehingga lubang bor bertambah dalam.
Diatas pahat bor disambung dengan beberapa buah drill colar, yaitu pipa penyambung terdalam susunan rangkaian pemboran, untuk memungkinkan pencapain kedalaman tertentu, makin dalam lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang dibutuhkan.
Diatas drill pipe disambung dengan pipa kelly, yang bertugas meneruskan gerakan dari rotary tableuntuk memutar seluruh rangkaian pemboran.
Diatas kelly disambung dengan swivel yaitu sebuah alat yang berfungsi sebagai tempat perpindahan gerakan putar dan gerakan diam dari system sirkulasi, fluida pemboran melalui pipa bertekanan tinggi, bagian atas dari kelly ada bail untuk dikaitkan ke HOOK supaya memungkinkan turun seluruh rangkaian pemboran.
Peralatan – peralatan lain yang melengkapi susunan rangkaian pemboran :
Bit sub
adalah sub penyambung antara pahat dengan drill colar
Float sub
adalah sub penyambung yang dipasang bit sub dan drill colar, berfungsi untuk menutup semburan / tekanan formasi kedalam rangkaian pemboran secara otomatis.
Stabilizer
adalah alat yang dipasang pada susun drill colar, yang berfungsi untuk menstabilkan arah lubang bor dan mengurangi kemungkinan terjepitnya rangkaian pemboran yang diakibatkan oleh diferensial pressure.
Kelly saver sub
adalah alat yang dipasang dibagian ujung bawah kelly, berfungsi untuk melindungi ulir kelly agar tidak cepat rusak.
Lower kelly cock
adalah alat yang dipasang antara kelly dan kelly saver sub, befungsi / untuk alat penutup semburan / tekanan dari dalam pipa pada saat posisi kelly diatas Rotary Table.
Upper Kelly cock
adalah alat yang dipasang diantara kelly dan swivel, berfunsi untuk menutup semburan / tekanan dari dalam pipa saat kelly down.

Jumat, 01 Juli 2011

Jenis-Jenis Teknik Pemboran Horisontal

Berdasarkan besarnya laju pertambahan sudut pada bagian lubang yang mengalami pertambahan sudut, maka teknik pemboran horizontal dibagi menjadi empat tipe yaitu :
1. Long Radius System
2. Medium Radius System
3. Short Radius System
4. Ultra Short Radius System
  • Long Radius System

Metode ini sering disebut dengan sistem pemboran horisontal konventional. Pemboran long radius ini mempunyai laju pertambahan sudut yang kecil sekali yaitu 20 - 60/100 ft, MD. Sudah tentu untuk mencapai titik awal bagian lubang yang horisontal dari KOP, diperlukan jarak yang sangat panjang yaitu antara 1500 – 4500 ft. Jarak pemboran atau ekivalen dengan radius kelengkungan 1000 – 3000 ft.
Peralatan yang digunakan pada pemboran tipe ini paling sederhana di antara keempat tipe pemboran horisontal yang ada, karena peralatan pada pemboran ini merupakan peralatan pemboran konventional yang susunannya telah dimodifikasi. Karena kesederhanaannya dan juga relatif mudah aplikasinya, pemboran horisontal tipe ini banyak sekali dilakukan, walaupun untuk mencapai titik sasaran yang sama diperlukan jarak pemboran yang jauh lebih panjang dibanding dengan ketiga tipe pemboran horisontal lainnya.
Kelebihan dari penggunaan sistem long radius adalah :
1. Dapat menghasilkan bagian lubang mendatar yang sangat panjang (> 5000 ft).
2. Peralatan pemboran yang digunakan adalah peralatan yang konvensional (hampir sama dengan directional drilling).
3. Tingkat dog leg yang tidak terlalu tinggi.
Kekurangan dari penggunaan sistem long radius adalah :
1. Trayek yang harus dikontrol sangat panjang
2. Formasi-formasi di atas target harus ditembus pada jarak yang lebih panjang.
  • Medium Radius System

Pemboran horisontal tipe ini mempunyai laju pertambahan sudut antara 200 – 750/100 ft, MD. Jarak pemboran atau ekivalen dengan radius kelengkungan 125 – 300 ft, atau dengan jarak pemboran 80 – 450 ft dari KOP. Peralatan pemboran horisontal tipe ini dimaksudkan untuk menjembatani pemboran horisontal type long radius dan short radius system.
Kelebihan dari penggunaan sistem medium radius adalah :
1. Penembusan formasi lain di atas target tidak terlalu panjang
2. Kontrol terhadap pemboran lebih baik sebab menggunakan Down Hole Motor (DHM) dan peralatan steerable.
3. Dapat mencapai panjang lateral sampai 3000 ft.
  • Short Radius System

Pemboran horisontal tipe ini mempunyai laju pertambahan sudut yang besar sekali, yaitu 1500 – 3000/100, ft,MD. Oleh karena itu bagian lubang bor yang horisontal akan tercapai dalam jarak pemboran yang relatif pendek dari kick of point (KOP), yaitu antara 30 sampai 70 ft, atau ekivalen dengan radius kelengkungan antara 20 sampai 40 ft.
Peralatan pemboran pada tipe ini dikembangkan oleh perusahaan Eastment Whipstock, disediakan dalam 3 ukuran lubang bor yaitu : 4.5 “, 5.875”, dan 6.25”. Pemboran ini banyak diterapkan untuk maksud memproduksi kembali sumur-sumur tegak yang sudah tidak berproduksi. Biasanya dengan panjang antara 200 – 400 ft lubang horisontal, sumur sudah dapat berproduksi kembali dengan laju produksi yang cukup besar.
Sistem short radius yang saat ini cukup aktif dikembangkan, dicirikan oleh beberapa hal sebagai berikut :
Ø Penggunaan flexible drill pipe
Ø Penggunaan flexible joint drill collar
Ø Penggunaan near bit stabilizer
Ø Down Hole Motor (DHM)
Rangkaian pipa pemboran dalam sistem ini tidak ikut berputar. Sistem pemboran yang lama yaitu dengan menggunakan knuckle joint masih digunakan. Near bit stabilizer berfungsi sebagai penumpu yang dapat menghasilkan effek pendulum sehingga bit dapat diarahkan sesuai dengan lintasan kurva yang diharapkan. Untuk pembentukan sudut awal digunakan whipstock.
Kelebihan dari penggunaan sistem short radius adalah.
1. Jari-jari kelengkungan yang kecil (30 – 40 ft).
2. Jarak vertikal reservoir lebih dekat.
Kekurangan dari penggunaan sistem short radius adalah :
1. Panjang bagian yang lateral dari sumur terbatas
2. Jumlah round trip relatif lebih banyak
3. Memerlukan metode penyelesaian sumur yang khusus
  • Ultra-Short-Radius System

Telah dikatakan di atas bahwa sistem ultra-short radius merupakan metode yang saat ini paling aktif dikembangkan dibandingkan dengan metode-metode lainnya. Pengembangan sistem ini dipelopori oleh Petrophysics.Inc. Dengan sistem yang disebut ultra short radius radial system (URRS). Mekanisme yang digunakan berupa drill string beserta bit bergerak ke bawah dan dibelokan oleh whipstock dengan jari-jari kelengkunyan 12” hingga mengarah ke horisontal. Keadaan ini dimungkinkan karena selama pemboran drill string tidak berputar.
Daya penembusan ke dalam batuan diperoleh dari pancaran fluida berkecepatan tinggi yang dihasilkan oleh jet bit. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, kecepatan penembusan pada berbagai kekerasan batuan yang berbeda adalah :
- Unconsolidated sand : 6 – 60 ft/menit
- Sand/Dolomite : 2 – 10 ft/menit
- Hard (granit) : 0.5 – 1 ft/menit
Kelebihan dari penggunaan sistem ultra short radius adalah :
1. Tingkat ketepatan pencapaian target sangat tinggi
2. Dapat memanfaatkan sumur-sumur open hole lama
3. Dapat menghasilkan sampai empat arah lubang horisontal pada satu kedalaman
4. Sangat baik untuk diaplikasikan pada sistem lensa
Kelemahan dari penggunaan sistem ultra short radius adalah :
1. Panjang bagian lateral terbatas (sekitar 400 ft)
2. Operasi dilakukan dengan sistem hidrolik pada tekanan tinggi (10000 psi)
3. Memerlukan operasi underreaming sebelum pemasangan peralatan dan Jenis penyelesaian sumur kurang dapat bervariasi.

Selasa, 28 Juni 2011

Klasifikasi Minyak Bumi

Klasifikasi minyak bumi secara garis besar didasarkan pada terdapatnya suatu golongan hidrokarbon yang merupakan komponen utama minyak bumi, ada tiga glongan penyusunan utama minyak bumi yaitu :
  • Paraffin basa crude, yaitu minyak bumi yang hidrokarbon utamanya terdiri dari parain, bila didestilasi sempurna akan menghasilkan residu padat berupa lilin.
  • Asphalt base crude, yaitu minyak bumi hirokarbon utamanya terdiri dari rangkaian residu yang berupa asphalt.
  • Mixed base crude, yaitu minyak mentah antara kedua golonagan diatas.

Senin, 27 Juni 2011

Lumpur Bor beserta Fungsinya

Lumpur Pemboran
Lumpur umumnya  campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).

Minggu, 26 Juni 2011

PENGETAHUAN DASAR OPERASI HULU MIGAS




1. Pendahuluan
Minyak dan gas bumi (Migas) atau disebut juga hidrokarbon dapat berupa :
- Cairan misalnya, crude oil, solar, bensin dsb.
- Gas misalnya, gas alam
- Padatan misalnya asphal


1.1. Keunggulan Migas
1. Mempunyai nilai kalor tinggi
2. Dapat menghasilkan berbagai macam bahan bakar , misalnya:bensin,solar,kerosin, aftur, afgas, bbg, dsb.
3. Dapat menghasilkan berbagai macam minyak pelumas.
4. Sebagai bahan baku industri petrokimia.
5. Yang bersifat padat (aspal) dapat untuk pengerasan jalan.

Sabtu, 25 Juni 2011

BEBERAPA MACAM JENIS SUMUR


Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur :
Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur   konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.

Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.
Istilah persumuran lainnya :
  1. Sumur produksi : sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.
  2. Sumur injeksi : sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.
  3. Sumur vertikal : sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
  4. Sumur berarah (deviated well, directional well) : sumur yang bentuk  geometrinya tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.
  5. Sumur horisontal : sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal. Merupakan bagian dari sumur berarah.

Jumat, 24 Juni 2011

JENIS-JENIS PERANGKAP MINYAK DAN GAS


Dalam Sistem Perminyakan, memiliki konsep dasar berupa distribusi hidrokarbon didalam kerak bumi dari batuan sumber (source rock) ke batuan reservoar. Salah satu elemen dari Sistem Perminyakan ini adalah adanya batuan reservoar, dalam batuan reservoar ini, terdapat beberapa faktor penting diantaranya adalah adanya perangkap minyak bumi. Perangkap minyak bumi sendiri merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi yang berupa perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga minyak dan gas bumi dapat terjebak di dalamnya. Perangkap minyak bumi ini sendiri terbagi menjadi Perangkap Stratigrafi, Perangkap Struktural, Perangkap Kombinasi Stratigrafi-Struktur dan perangkap hidrodinamik.
1. Perangkap Stratigrafi

Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.

Pada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reservoar tersebut, atau ketika terjadi perubahan permeabilitas pada lapisan reservoar itu sendiri. Pada salah satu tipe jebakan stratigrafi, pada horizontal, lapisan impermeabel memotong lapisan yang bengkok pada batuan yang memiliki kandungan minyak. Terkadang terpotong pada lapisan yang tidak dapat ditembus, atau Pinches, pada formasi yang memiliki kandungan minyak. Pada perangkap stratigrafi yang lain berupa Lens-shaped. Pada perangkap ini, lapisan yang tidak dapat ditembus ini mengelilingi batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon. Pada tipe yang lain, terjadi perubahan permeabilitas dan porositas pada reservoar itu sendiri. Pada reservoar yang telah mencapai puncaknya yang tidak sarang dan impermeabel, yang dimana pada bagian bawahnya sarang dan permeabel serta terdapat hidrokarbon. Pada bagian yang lain menerangkan bahwa minyak bumi terperangkap pada reservoar itu sendiri yang Cut Off up-dip, dan mencegah migrasi lanjutan, sehingga tidak adanya pengatur struktur yang dibutuhkan. Variasi ukuran dan bentuk perangkap yang demikian mahabesar, untuk memperpanjang pantulan lingkungan pembatas pada batuan reservoar terendapkan.

2. Perangkap Struktural


Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan patahan (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

a. Jebakan Patahan

Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan patahan ini.

b. Jebakan Antiklin


Kemudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin, jebakan yang antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah pada bangunan.   Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.

c. Jebakan Struktural lainnya


Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone. Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi berada pada Hanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya.

3. Perangkap Kombinasi


Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri

4. Perangkap Hidrodinamik


Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. Perangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui permukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang konvensional.


Kamis, 23 Juni 2011

ENHANCED OIL RECOVERY


Akibat penurunan produksi minyak dan gas bumi dalam sumur produksi perlu dilakukan EOR untuk menjaga tingkat produksi sumur minyak dan gas agar tetap stabil. EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum: 1.  Teknik termal: menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection). 2. Teknik chemical: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir. 3. Proses miscible: menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.

Rabu, 22 Juni 2011

KOMPONEN RIG


Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.

Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.

DASAR TEKNIK RESERVOIR


Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya. Suatu reservoir minyak biasanya mempunyai tiga unsur utama yaitu adanya batuan reservoir,  lapisan penutup dan perangkap. Beberapa syarat terakumulasinya minyak dan gas bumi adalah :

Selasa, 21 Juni 2011

Saturasi fluida


Saturasi fluida didefinisikan dengan tingkat kejenuhan batuan dalam pori pori batuan reservoir.  Batuan reservoir mengandung hidrokarbon dan air yang tersimpan dalam pori pori batuan sehinga sebagai petroleum engineering perlu mengetahui tingkat volume hidrokarbon atau volume air dalam volume pori tersebut. Metoda untuk menentukan saturasi fluida terbagi menjadi metoda secara langsung dan metoda secara tidak langsung. Metoda langsung ditempuh dengan memilih batuan yang dijadikan sample kemudian mengukur saturasi dari beberapa sample tersebut sehingga bisa mewakili seluruh karakteristik batuan formasi tersebut. Metoda tidak langsung yaitu dengan cara mengukur saturasi fluida berdasarkan hasil perhitungan dari data karakteristik sifat batuan yang lain.

Senin, 20 Juni 2011

Definisi OBM


Spurt Loss adalah kondisi memancurnya fluida yang terdiri dari air dan kimia terlarut dari mud menuju formasi. Spud Loss disebabkan besarnya permeabilitas dan porositas formasi yang relatif lebih besar. Spud Loss terjadi pada awal terjadinya fluid loss. Akibatnya, tersisa mud cake yaitu padatan yang tidak masuk ke dalam formasi.

Minggu, 19 Juni 2011

Eksplorasi minyak bumi (Exploration Oil)




Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologist, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.

Jumat, 17 Juni 2011

Teknik Eksplorasi Migas



Bumi memiliki permukaan dan variabel yang sangat kompleks. Relief topografi bumi dan komposisi materialnya menggambarkan bebatuan pada mantel bumi dan material lain pada permukaan dan juga menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan. Masing-masing tipe bebatuan, patahan di muka bumi atau pengaruh-pengaruh gerakan kerak bumi serta erosi dan pergeseran-pergeseran muka bumi menunjukkan perjalanan proses hingga membangun muka bumi seperti saat ini. Proses ini dapat difahami melalui disiplin ilmu geo-morfologi.

Tahap Eksplorasi MInyak Bumi

1. Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi
Hampir sebagian besar minyak dan gas bumi ditemukan pada lapisan batuan pasir dan karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan volkanik ataupun rekahan batuan dasar (basalt). Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya. Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.


Gambar 1. Reservoir Antiklin
Gambar 2. Reservoir Patahan
Gambar 3. Reservoir Stratigraphy
Gambar 4. Reservoir Kubah Garam

a. Survey Geologi Permukaan
Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.
b. Survey Seismik
Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.

Gambar 5. Contoh Hasil Seismik
c. Survey Gravitasi detail
Survey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, daripadanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju.
2. Prognosis
Semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;
a. Lokasi Yang Tepat
Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.
b. Kedalaman Akhir
Kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.
c. Latar Belakang Geologi
Alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
d. Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan
Ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.
e. Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.
f. Jenis Survey Lubang Bor Yang Akan Dilaksanakan
Pada setiap Pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik, Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak.
Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.

Kamis, 16 Juni 2011

Proses Terbentuknya Minyak Bumi

Minyak bumi atau gas bumi terdapat dalam pori-pori batuan, terutama batuan sediment. Proses pembentukan minyak bumi belum di ketahui secara pasti. Karena itu usaha dan penelitian terus dilakukan orang untuk mengetahui proses terbentuknya minyak secara ilmiah.

Rabu, 15 Juni 2011

Sejarah Pengelolaan Migas Indonesia

Sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda, di Indonesia sudah dilakukan eksplorasi dan produksi minyak bumi. Pengusahaan minyak bumi di Indonesia memang tergolong yang tertua di dunia. Pengeboran minyak pertama di Indonesia, yang dilakukan oleh J Reerink, 1871, hanya berselang dua belas tahun setelah pengeboran minyak pertama di dunia oleh Kolonel Edwin L Drake dan William Smith de Titusville (1959), di negara bagian Pensilvania, Amerika Serikat. Meskipun demikian, berbeda halnya dengan sektor perkebunan dan pertanian yang sudah ratusan tahun diperah, sektor pertambangan baru dikembangkan oleh Belanda pada abad ke-19. Dua abad lebih setelah VOC didirikan, sektor pertambangan belum menjadi andalan pendapatan pemerintah kolonial. Hal ini bisa dilihat dari adanya Indische Mijnwet, produk undang-undang pertambangan pertama, yang baru dibuat oleh Belanda pada tahun 1899.

Kamis, 09 Juni 2011

Kapan Minyak Akan Habis ?

Minyak akan habis dalam waktu 90 tahun sebelum energi alternatif ditemukan, demikian hasil penelitian terbaru dari Universitas California, Davis. Prediksi ini dipublikasikan secara online pada 8 November dalam jurnal Environmental Science & Technology. Penelitian ini didasarkan pada teori bahwa investor jangka panjang adalah penaksir terbaik untuk menjelaskan mengapa dan kapan teknologi energi alternatif terbarukan menjadi biasa digunakan.

Rabu, 08 Juni 2011

Fakta Ilmiah Mengapa 1 Malam Lailatul Qodar Lebih Mulia dari 1000 Bulan.

Ini ada artikel bagus  tentang Lailatul Qadar yang bersumber dari karya Rajendra Kartawiria, Quranic Quotient Centre. Sebagian isi buku ini kemudian dipublikasikan di internet oleh Aulia Muttaqin dan beberapa sumber lainnya.
Manfaatkan malam Ramadhan untuk memperluas ilmu dan membangun keyakinan
Mengapa Ramadhan?

Rabu, 01 Juni 2011

Meneropong Masa Depan Perminyakan Indonesia

Sudah ada banyak tulisan yang telah menguak tentang sains perminyakan (maknanya, cara pembentukannya, jenisnya, dll) dan analisis perminyakan (analisis energi, analisis ekonomi, dll). Namun kali ini, saya ingin meneropong lebih jauh tentang masa depan perkembangan “Teknik Perminyakan”, dari sisi prakteknya dilapangan dan serta peluang diversifikasi ilmunya di Indonesia. Bagaimanapun juga, hal ini menjadi penting untuk dipelajari karena negeri ini kaya dengan sumber migasnya. Jika ilmu Teknik Perminyakan tidak mengakselerasi perkembangannya, maka tantangan energi bangsa ini tidak akan pernah terjawab.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More